Sebelum guru menggunakan suatu tes, hendaknya guru mengukur terlebih dahulu derajat validitasnya berdasarkan kriteria tertentu. Dengan kata lain, untuk melihat apakah tes tersebut valid (sahih), kita harus membandingkan skor peserta didik yang didapat dalam tes dengan skor yang dianggap sebagai nilai baku.
A. Konsep Dasar Validitas
Menurut Arikunto (1999: 65), validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu tes. Suatu tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur. Tes memiliki validitas yang tinggi jika hasilnya sesuai dengan kriteria, dalam arti memiliki kesejajaran antara tes dan kriteria (Arikunto, 2019).
Sebelum guru menggunakan suatu tes, hendaknya guru mengukur terlebih dahulu derajat validitasnya berdasarkan kriteria tertentu. Dengan kata lain, untuk melihat apakah tes tersebut valid (sahih), kita harus membandingkan skor peserta didik yang didapat dalam tes dengan skor yang dianggap sebagai nilai baku. Misalnya, nilai ujian akhir semester peserta didik dalam salah satu mata pelajaran dibandingkan dengan nilai akhir semester pada mata pelajaran yang lain. Makin mendekati kedua skor tersebut, maka semakin soal ujian akhir tadi dapat dikatakan valid. Validitas suatu tes erat kaitannya dengan tujuan penggunaan tes tersebut. Namun, tidak ada validitas yang berlaku umum. Artinya, jika suatu tes dapat memberikan informasi yang sesuai dan dapat digunakan untuk mencapai tujuan tertentu, maka tes itu valid untuk tujuan tersebut.
Ada dua unsur penting dalam validitas ini. Pertama, validitas menunjukkan suatu derajat, ada yang sempurna, ada yang sedang, dan ada pula yang rendah. Kedua, validitas selalu dihubungkan dengan suatu keputusan atau tujuan yang spesifik. Sebagaimana pendapat R.L. Thorndike dan H.P. Hagen (1997) bahwa “Validity is always in relation to a specific decision or use,” (Messick, 1987).
Sementara itu, Gronlund (1985) mengemukakan ada tiga faktor yang memengaruhi validitas hasil tes, yaitu “faktor instrumen evaluasi, faktor administrasi evaluasi dan penskoran, dan faktor dari jawaban peserta didik”. Selanjutnya, Kerlinger (1986) mengemukakan, “validitas instrumen tidak cukup ditentukan oleh derajat ketepatan instrumen untuk mengukur apa yang seharusnya diukur, tetapi perlu juga dilihat dari kriteria yang lain, yaitu appropriateness, meaningfulness, dan usefulness (Osadebe: 2015).
B. Cara Menentukan Validitas
Untuk menguji validitas setiap butir soal maka skor-skor yang ada pada butir yang dimaksud dikorelasikan dengan skor totalnya. Skor tiap butir soal dinyatakan dengan skor X dan skor total dinyatakan sebagai skor Y, dengan diperolehnya indeks validitas setiap butir soal, dapat diketahui butir-butir soal manakah yang memenuhi syarat dilihat dari indeks validitasnya. Untuk menguji validitas instrumen dapat menggunakan rumus korelasi product moment dengan angka kasar, yaitu:
Dari rumus di atas, didapatkan bahwa rxy merupakan koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, N merupakan jumlah siswa uji coba, X adalah skor-skor tiap butir soal. Untuk menginterpretasikan tingkat validitas, Arikunto (1991) mengategorikan koefisien korelasi pada kriteria sebagai berikut:
Nilai r | Interpretasi |
---|
0,81–1,00 | Sangat Tinggi |
0,61–0,80 | Tinggi |
0,41–0,60 | Cukup |
0,21–0,40 | Rendah |
0,00–0,20 | Sangat Rendah |
Setelah harga koefisien validitas tiap butir soal diperoleh, perlu dilakukan uji signifikansi untuk mengukur keberartian koefisien korelasi berdasarkan distribusi kurva normal dengan menggunakan statistik uji-t dengan persamaan:
Nilai t merupakan nilai hitung koefisien validitas, rxy adalah nilai koefisien korelasi tiap butir soal, dan N adalah jumlah siswa uji coba. Kemudian hasil di atas dibandingkan dengan nilai t dari tabel pada taraf kepercayaan 95% dan derajat kebebasan (dk) = N–2. Jika thitung > ttabel maka koefisien validitas butir soal pada taraf signifikansi yang dipakai.
C. Jenis-Jenis Validitas
Dalam literatur modern tentang evaluasi, banyak dikemukakan tentang jenis-jenis validitas, antara lain validitas permukaan (face validity), validitas isi (content validity), validitas empiris (empirical validity), dan validitas konstruk (construct validity), serta validitas faktor (factorial validity).
1. Validitas Permukaan
Validitas ini menggunakan kriteria yang sangat sederhana, karena hanya melihat sisi muka atau tampang dari instrumen itu sendiri. Artinya, jika suatu tes secara sepintas telah dianggap baik untuk mengungkap fenomena yang akan diukur, maka tes tersebut sudah dapat dikatakan memenuhi syarat validitas permukaan, sehingga tidak perlu lagi adanya penilaian yang mendalam.
2. Validitas Isi
Validitas isi menunjukkan sejauh mana pertanyaan, tugas atau butir dalam suatu tes atau instrumen mampu mewakili secara keseluruhan dan proporsional perilaku sampel yang dikenai tes tersebut. Validitas isi mengukur derajat kemampuan tes dalam mengukur cakupan substansi elemen yang ingin diukur. Validitas isi digunakan untuk mengukur kemampuan belajar, hasil belajar atau prestasi belajar.
3. Validitas Empiri
Validitas empiris atau validitas kriteria ditentukan berdasarkan kriteria, baik kriteria internal maupun kriteria eksternal. Validitas kriteria diperoleh melalui hasil uji coba tes kepada responden yang setara dengan responden yang akan dievaluasi atau diteliti. Contoh penggunaan validitas kriteria adalah tes inteligensi yang berkorelasi dengan rata-rata nilai akademis. Asumsinya, jika inteligensi seseorang tinggi maka yang terjadi adalah dia akan mendapatkan nilai akademis yang bagus (Arikunto, 2016)
Validitas konstruk adalah validitas yang mempermasalahkan seberapa jauh butir-butir tes mampu mengukur apa yang benar-benar hendak diukur sesuai dengan konsep khusus atau definisi konseptual yang telah ditetapkan. Menurut Kusaeri (2012), validitas konstruk (construct) berkaitan dengan fenomena dan objek yang abstrak, tetapi gejalanya dapat diamati dan dapat diukur.
5. Validitas Faktor
Dalam penilaian hasil belajar, sering digunakan skala pengukuran tentang suatu variabel yang terdiri atas beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut diperoleh berdasarkan dimensi/indikator dari variabel yang diukur sesuai dengan apa yang terungkap dalam konstruksi teoritisnya. Salah satunya dengan cara menghitung homogenitas skor yang ada.
D. Daftar Referensi
- Azwar. (1987). Metodologi Penelitian. Jakarta: Binarupa Aksara.
- Arikunto, S. (2016). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan.
- ______(2019). Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik.
- Messick, S. (1987). Validity. ETS Research Report Series, 1987(2), i-208.
- Osadebe, P. U. (2015). Construction of Valid and Reliable Test for Assessment of Students. Journal of Education and Practice, 6(1), 51-56.
- Suprananto, K. (2012). Pengukuran dan Penilaian Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
E. Unduh (Download) Resume Validitas Tes
PDF
Validitas Tes.pdf
Download
Rekomendasi:
- Materi Sanlat Ramadhan Membangun Kualitas Pelatihan… Materi Sanlat Ramadhan menjadi kunci utama dalam membangun kualitas pelatihan yang efektif bagi peserta. Dengan pemahaman yang mendalam tentang materi ini, peserta akan lebih siap dan terampil dalam menghadapi tantangan…
- Download RPP Kelas 3 Semester 2 Persiapan, Proses,… Download RPP kelas 3 semester 2, tahukah kamu langkah-langkah yang perlu disiapkan sebelum mengunduh? Temukan sumber terpercaya, proses download, verifikasi isi, hingga penerapannya dalam pembelajaran. Persiapan Download RPP Kelas 3…
- Pentingnya Administrasi dan Supervisi Pendidikan:… Administrasi pendidikan merupakan subsistem dari sistem pendidikan di sekolah yang bertujuan untuk mendukung tercapainya tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Pada pembahasan ini, kita akan menjelaskan mengenai bagaimana pentingnya mempelajari…
- Tes Kebahasaan: Konsep, Komponen atau Model, dan Pendekatan Tes bahasa merupakan bagian dari keseluruhan pelaksanaan pembelajaran bahasa, terutama bagian ketiga yaitu evaluasi hasil belajar. Dalam hal ini pengujian bahasa memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan komponen lain dalam…
- Konsep Diksi dalam Semantik Seseorang memiliki kosakata yang terbatas dalam kehidupan sehari-hari, yang membuatnya sulit untuk mengungkapkan maknanya kepada orang lain. Sebaliknya, jika seseorang terlalu banyak menggunakan kosakata, maka akan sulit untuk menerima dan…
- Tes Kesusastraan: Konsep, Kriteria, dan Tingkatan Tes sastra dimaksudkan sebagai tes atau tugas yang bertujuan untuk mengungkapkan kemampuan apresiasi sastra siswa, atau tugas tersebut dapat bersifat apresiatif, dan sebaliknya. A. Konsep Dasar Tes KesusastraanEvaluasi hasil belajar sastra…
- Administrasi Sarana dan Prasarana: Pengertian,… Administrasi sarana dan prasarana adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan untuk menunjang proses pembelajaran baik secara langsung maupun tidak langsung dengan memanfaatkan sumber daya manusia dan sumber daya alam yang ada…
- Masalah dan Etika Penelitian Masalah penelitian adalah suatu hal atau peristiwa yang akan diteliti dengan mempertimbangkan beberapa hal dalam menentukan pertanyaan yang diteliti guna memperoleh jawaban yang diperlukan. Sedangkan etika penelitian adalah kaidah-kaidah yang…
- Menggali Mendalam SK Tim Pengembang Kurikulum… Dalam dunia pendidikan, SK Tim Pengembang Kurikulum menjadi hal yang penting dan menarik untuk dieksplorasi. Berikut adalah gambaran umum tentang konsep, struktur, proses pembentukan, implementasi, dan evaluasi yang perlu dipahami.…
- Supervisi Pendidikan: Pengertian, Ruang Lingkup,… Supervisi merupakan bimbingan profesional bagi guru-guru, bimbingan profesional yang dimaksudkan adalah segala usaha yang memberikan kesempatan bagi guru-guru untuk berkembang secara profesional sehingga mereka lebih maju lagi dalam melaksanakan tugas…
- Pentingnya Bukti Fisik PKKM Kewirausahaan dan… Bukti fisik pkkm kewirausahaan - Bukti fisik merupakan elemen krusial dalam program PKKM kewirausahaan yang tidak boleh diabaikan. Dengan memahami jenis bukti fisik yang diperlukan, proses pengumpulan, penyimpanan, dan pemanfaatannya,…
- Administrasi Layanan Khusus: Pengertian, Jenis… Administrasi layanan khusus adalah suatu layanan yang secara khusus atau suatu usaha yang tidak secara langsung berkaitan dengan proses belajar-mengajar di dalam kelas. Namun, secara khusus diberikan oleh sekolah kepada…
- Administrasi Keuangan: Pengertian, Proses,… Administrasi keuangan adalah suatu usaha pengelolaan yang mencakup semua kegiatan yang berkaitan erat dengan semua sistem keuangan untuk mencapai tujuan dari setiap perusahaan atau organisasi. Pada pembahasan ini, akan dikaji…
- Download Kisi-Kisi Soal Kelas 1 Semester 1 Panduan… Download kisi-kisi soal kelas 1 semester 1 - Mencari kisi-kisi soal kelas 1 semester 1 untuk persiapan belajar? Simak panduan lengkapnya di sini! Dapatkan petunjuk jelas dan terpercaya untuk mendownload…
- RPP K 13 Kelas 6 Semester 2 Panduan Lengkap untuk… Rpp k 13 kls 6 semester 2 - RPP K 13 Kelas 6 Semester 2 adalah panduan penting untuk mendukung pembelajaran efektif bagi siswa. Dengan berbagai komponen yang terstruktur, guru…
- Proses dan Teknik Supervisi Supervisi merupakan suatu proses, yaitu serangkaian kegiatan yang teratur dan beraturan serta berhubungan satu sama lain dan diarahkan pada satu tujuan. Supervisi memiliki proses dan beberapa teknik dalam pengimplementasiannya. Berikut…
- Hakikat Semantik: Konsep, Ruang Lingkup, dan Sejarah Semantik adalah cabang linguistik yang mempelajari makna atau arti. Semantik sebagai salah satu cabang linguistik memiliki kedudukan yang sama dengan cabang-cabang ilmu bahasa lainnya, yaitu fonologi, morfologi, dan sintaksis. Pada…
- Memanfaatkan Alat Matematika Tradisional untuk… Menggunakan alat matematika berbasis non elektronik untuk pembelajaran numerasi - Dengan perkembangan teknologi yang pesat, penggunaan alat matematika tradisional menjadi semakin penting dalam pembelajaran numerasi. Alat matematika berbasis non-elektronik memiliki…
- Pentingnya Memahami Struktur Kurikulum 2013 MI dan… Struktur Kurikulum 2013 MI merupakan landasan penting dalam penyelenggaraan pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah. Dalam struktur ini terdapat elemen-elemen kunci yang perlu dipahami dengan mendalam untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Mari kita…
- RPP 1 Lembar SMP IPA Panduan Praktis dan Efektif untuk Guru RPP 1 Lembar SMP IPA adalah alat penting bagi guru dalam merencanakan pembelajaran yang efektif dan efisien. Dengan panduan praktis ini, guru dapat merancang rencana pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan…
- Administrasi Hubungan Sekolah dan Masyarakat… Husemas adalah suatu proses komunikasi antara sekolah dan masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kebutuhan serta kegiatan pendidikan serta mendorong minat dan kerja sama masyarakat dalam peningkatan dan pengembangan sekolah.…
- Membentuk Tim Pengembang Kurikulum Langkah, Proses,… Contoh sk tim pengembang kurikulum - Dalam pengembangan kurikulum, langkah membentuk tim pengembang sangat vital. Tim yang efektif akan membantu proses pengembangan kurikulum berjalan lancar dan sesuai tujuan. Menyusun Tim…
- Tes Keterampilan Membaca: Konsep, Tingkatan,… Keterampilan membaca merupakan kegiatan yang reseptif, yang merupakan aktivitas mental memahami apa yang dituturkan pihak lain melalui sarana tulisan. Menurut Nurgiyantoro (2008), kegiatan membaca diperlukan pengetahuan tentang sistem penulisan, khususnya…
- Kode Etik dalam Bimbingan dan Konseling (BK) Kode etik adalah regulasi dan norma perilaku profesional yang harus diindahkan oleh setiap anggota profesi dalam menjalankan tugas profesi dalam kehidupannya di dalam masyarakat.A. Kode Etik Bimbingan dan Konseling (BK)Konseling…
- Kesantunan Berbahasa Leech dan Prinsip Kerja Sama Grice Dalam konteks komunikasi, prinsip kerja sama tidak dapat diterapkan dengan cara yang sama pada suatu masyarakat bahasa. Ada masyarakat yang dalam situasi tertentu lebih mementingkan prinsip kesantunan daripada prinsip kerja…
- Pengelolaan Evaluasi Setelah membahas mengenai hakikat evaluasi, pada pembahasan ini kita akan melanjutkan mengenai pengelolaan evaluasi. Pembahasan mengenai pengelolaan evaluasi ini dimulai dari perencanaan evaluasi, pembuatan evaluasi, pelaksanaan evaluasi, penilaian evaluasi, dan…
- Daya Pisah dan Tingkat Kesukaran Tes Daya pisah atau daya pembeda adalah kemampuan suatu butir item tes hasil belajar untuk dapat membedakan antara testee yang berkemampuan tinggi dengan testee yang berkemampuan rendah. Sedangkan tingkat kesukaran tes…
- Analisis Wacana Jurnalistik: Berita, Tajuk, dan Opini Jurnalisme atau jurnalistik adalah kegiatan mengumpulkan berita, menemukan fakta, dan melaporkan peristiwa. Pada pembahasan ini, kita akan membahas mengenai bagaimana analisis dari wacana jurnalistik. Berikut merupakan penjelasannya. A. Analisis BeritaBerita…
- Administrasi Peserta Didik: Pengertian, Proses,… Administrasi peserta didik adalah suatu cara atau langkah dalam kegiatan pembelajaran yang berkaitan dengan pendidikan yang bertujuan untuk menata dan mengatur pendidikan di sekolah agar tercapainya suatu kegiatan yang sesuai dengan…
- RPP Kelas 3 K13 Semester 2 Persiapan, Struktur, dan… RPP Kelas 3 K13 Semester 2 adalah panduan penting bagi guru dalam merancang pembelajaran yang efektif. Mulai dari persiapan hingga evaluasi, setiap langkah memiliki peran yang krusial. Dalam Artikel ini,…